Dream - Busana hari raya yang anggun dan elegan tentu sudah biasa. Terdiri dari dress, outer, abaya dan kaftan yang khas dengan sentuhan busana bergaya Timur Tengah.
Busana serupa memang menawarkan elegansi dengan kesan berbeda. Tapi sayangnya, baju-baju seperti itu tidak akan dipakai lagi untuk busana harian setelah hari raya usai.
Terinpirasi dari situ, ketiga desainer Kami mencoba mendesain busana lebaran yang multi fungsi. Mengusung konsep ready to wear, yang nantinya bisa tetap dipakai pasca lebaran. Tetap modis untuk keperluan harian seperti hang out, kondangan hingga busana kerja.
" Karin kenapastyle-nya jadi kaya Jepang gitu dengan layering, karena anak muda di sana suka pakai outer. Sudah pakai kemeja pun masih dikasih sweater. Ini yang menjadi inspirasi untuk membuat busana hijab jadi lebih berwarna," ungkap Istafiana Candarini di Harlow Brasserie & Bar Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 26 April 2018.
Menurut perempuan yang karib disapa Irin itu, para hijabers kerap mati gaya karena tak bisa bebas mengekspresikan busananya. Berbeda dengan style perempuan tidak berhijab, yang bisa mencoba berbagai styling.
" Kaya plain tshirt kalau orang nggak berhijab bisa dibuka kancingnya, dilipat tangannya. Kemudian, bisa pakai celana sobek-sobek tapi kalau berhijab kan lebih tricky. Kita nggak bisa gulung tangan, nah ngakalinnya dengan cara pakai outer," lanjutnya.
Tak hanya layering, Kami juga menawarkan beberapa varian style dalam satu desain pakaian. Seperti misalnya, satu atasan yang dilengkapi dengan tali panjang bisa diikat dalam berbagai cara. Di bagian depan, belakang maupun samping. Serta, menciptakan mini cape di bagian punggung untuk menghindari kesan terlalu seksi.
Terinspirasi dari kekontrasan musim panas dan musim hujan, lahirlah 2 koleksi pakaian yang bertolak belakang dalam pemilihan warna. Berkolaborasi bersama Zalora, diakui ketiga desainer Kami, Istafiana Candarini, Nadya Karina dan Alfina Candarini jika mereka mempersiapkan konsep dengan matang selama 4 bulan.
" Kita pingin nampilin kontrasnya hujan sama motif bunga-bunga. Dibuat dalam desain yang semua orang bisa beli," imbuh Nadya Karina.
Hanagami digambarkan dengan garis-garis realistis, yang terlihat lebih samar di bawah floral pattern. Didominasi warna pastel yang cantik dan elegan, cocok untuk dikenakan pada suasana panas.
" Motif bunga blooming banget, terinspirasi dari early spring bunga-bunga mulai bermekaran. Kaya orang tuh happy, lepas dari musim hujan ke musim panas. Jadi kaya sudah mau musim panas, tapi masih dapet winter-nya," lanjut Karina.
Berbeda dengan motif Versada yang menonjolkan garis-garis lebih sederhana. Namun, diperkuat dengan sentuhan abstrak dan permaianan warna berani seperti turkish, oranye dan warna teduh lainnya.
" Sedangkan Varsada merepresentasikan musim hujan kaya garis-garis yang menggambarkan blur lines. Garisnya nggak nyata itu merepresentasikan hujan. Membayangkan pagi-pagi di rumah hujan bau tanah, jadi kita keluarkan lebih ke warna-warna tanah," sambung Irin.
Untuk materialnya sendiri banyak memakai bahan crepe. Diungkapkan Irin jika bahan tersebut sangat nyaman, terutama untuk perempuan berbadan besar.
Baca Juga :
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pilihan Outfit Lebaran Lebih Fleksibel, Cocok untuk Daily Wear"
Post a Comment