Dream - Pria bule yang marah-marah karena mendengar suara selawatan di Musala Nurul Jadid, Ciampea, Bogor akhirnya meminta maaf. Pria Perancis bernama Frank itu menyadari kesalahan yang diperbuat.
Frank mengaku tidak mengetahui kegiatan selawatan dan tadarus merupakan kegiatan umat Muslim. Ustadz Ade Syafei, yang melaksanakan acara tadarus dan mengaji di Musala tersebut sudah memaafkan Frank.
Pria 62 tahun ini dibawa ke Polsek Ciampea untuk dilakukan pendataan terkait kewarganegaraannya (pasport dan visa) serta wawancara. Ustaz Ade Syafei juga hadir.
Permasalahan kini telah diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. Frank berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Hal ini terlihat dari video unggahan Instagram @polresbogor. Dalam video itu Frank mengungkapkan permintaan maafnya.
" Saya pribadi minta maaf kepada warga Tegalwaru, Ciampea dan umat Islam di Indonesia. Umumnya, atas perkataan dan perbuatan saya yang menyinggung umat Muslim karena kurang memahami bahasa Indonesia," katanya dalam video unggahn tersebut.
Aksi marah-marah Frank ini terekam video dan viral di media sosial. Frank mendatangi rumah Ustaz Ade Syafei karena merasa terganggu dengan selawat dan tadarusan melalui pengeras suara di Musala Nurul Jadid.
Frank menyebut salawatan itu 'karaoke'. Dia juga mendatangi rumah sang ustaz dan mengancam akan memblok jalan ke musala. Namun, kejadian itu telah dimediasi oleh polisi dan kedua pihak telah saling memaafkan.
https://www.dream.co.id/news/bule-yang-ngamuk-dengan-selawat-minta-maaf-180603o.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Bule Ngamuk Dengar Suara Masjid di Bogor Akhirnya Minta Maaf"
Post a Comment