Dream - Selama 5 hari, penduduk bumi akan disuguhkan fenomena alam yang sejatinya sudah tak asing lagi. Yakni Bulan Darah atau Blood Moon.
Peristiwa Bulan berwarna merah itu akan terjadi pada akhir bulan ini, tepatnya tanggal 28 Juli 2018. Blood Moon sendiri hanya terjadi ketika gerhana bulan total.
Secara ilmiah, Blood Moon tidak akan menimbulkan dampak negatif, melainkan akan menjadi pemandangan yang sangat indah di langit malam.
Penduduk di berbagai belahan dunia pun tengah menantikan untuk melihat pemandangan indah dari Blood Moon.
Di sisi lain, para penganut teori konspirasi menyebut fenomena alam ini pertanda kiamat sudah dekat. Anggapan mereka itu berdasar dari yang tertulis dalam Kitab Yoel (Book of Joel) 2:30-31.
Namun anggapan itu dipatahkan para astronom melalui penjelasan yang lebih logis. Menurut seorang astronom Dubai, Hasan Ahmad Al Hariri, Blood Moon hanyalah sebuah fenomena astronomi alami.
" Gerhana bulan ini sangat panjang, orang-orang ketakutan dan berspekulasi bahwa kejadian ini pertanda buruk," katanya seperti dikutip Dream dari mirror.co.uk.
" Jenis-jenis takhayul seperti itu selalu membuntuti fenomena semacam ini. Kami memberi tahu semua orang bahwa semua anggapan itu tidaklah benar. Blood Moon hanya peristiwa alam yang terjadi secara alami," Lanjutnya.
Irvin Baxter, Presiden Endtime Ministeries -- organisasi Kristen Pantekosta Amerika dan seorang guru nubuatan Alkitabiah -- mengatakan Kitab Yoel mengajarkan pada umat manusia bahwa hari kiamat sedang bergerak mendekat.
Baxter sendiri telah memprediksi kiamat sejak pertengahan 1980-an.
(ism, Laporan: Qonita Lutfia)
https://www.dream.co.id/news/fenomena-bulan-darah-banyak-orang-anggap-peristiwa-itu-kiamat-180725z.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Fenomena `Bulan Darah` dan Mitos Kiamat Sudah Dekat"
Post a Comment