Pengembangan bidang ekonomi ini menjanjikan.
Dream – Penerapan ekonomi dan keuangan syariah tak hanya bisa mendongkrak perekonomian Indonesia. Model ekonomi berbasis prinsip islami ini ternyta bisa menjadi opsi mengatasi defisit transaksi berjalan di Indonesia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menegaskan ekonomi dan keuangan Islam akan diarahkan untuk mendukung tidak hanya sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru tetapi juga untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia, yaitu defisit transaksi berjalan.
" (Diharapkan) dapat menopang visi Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi,” kata Dody di Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 19 September 2018.
Menurut Dody, ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi besar, baik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru maupun untuk memperbaiki struktur neraca akun berjalan. Hal ini terbukti dari beberapa negara yang telah menerapkan sistem tersebut
" Ekonomi Islam telah menjadi sumber pertumbuhan baru tidak hanya di negara-negara mayoritas Muslim, tetapi juga di negara-negara lain di mana umat Islam bukanlah mayoritas,” kata dia.
Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia memang cukup menjanjikan. Laporan IFSB Islamic Financial Service Industry (IFSI) mencatat aset perbankan syariah Indonesia berada di peringkat ke-9 terbesar dunia. Angkanya mencapai US$28,08 miliar atau setara Rp417,12 triliun.
Dody mengatakan pengembangan ekonomi syariah di masa depan masih sangat luas. Saat ini share perbankan islam Indonesia. Aset perbankan syariah mencapai sekitar 6 persen dari semua bank di Indonesia (berdasarkan data OJK per Juni 2018).
" Sementara itu, total bagian aset dalam industri keuangan syariah di Indonesia adalah sekitar 8,5 persen dari seluruh aset industri keuangan di Indonesia," kata dia.
2 dari 3 halaman
https://www.dream.co.id/dinar/ekonomi-dan-keuangan-syariah-tekan-defisit-transaksi-berjalan-180918l.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "RI Bisa Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi Bila Ekonomi Syariah Maju"
Post a Comment