Dream - Bagi Muslim, menjalankan ibadah puasa Ramadan tentu sudah jadi hal biasa. Tetapi, hal itu ternyata jadi pengalaman unik bagi masyarakat luar negeri.
Seperti diceritakan Muhammad Abdullah Syukri. Santri Indonesia yang juga alumnus Universitas Duisberg Essen, Jerman ini punya pengalaman menarik tentang puasa di Negeri Der Panser.
Pria akrab dengan sapaan Abe ini bercerita dia dianggap aneh oleh warga Jerman. Sebabnya hanya karena dia tidak makan minum seharian karena berpuasa.
" Aneh, katanya, kok bisa nggak makan seharian full," ujar Abe, dikutip dari NU Online, Kamis 31 Mei 2018.
Di Jerman, Abe harus menjalani puasa selama 19 jam. Puasa dimulai pukul 03.00 waktu setempat dan baru berbuka pukul 22.00 waktu setempat.
" Menantang, tapi bisa kok, yang penting niat," kata Abe.
Dia mengaku awalnya sempat merasa lemas. Lama kelamaan, Abe sudah terbiasa. Malah saat di Tanah Air, Abe tidak merasa sedang berpuasa lantaran singkatnya waktu.
" Malah pas pulang ke Indonesia, tidak terasa puasa," ucap pemuda lulusan Pondok Pesantren Al Anwat, Sarang, Rembang, Jawa Tengah ini.
Kala di Jerman, Abe mengaku kerap menjalankan Tarawih bersama para Muslim lainnya. Di sana, Tarawih dilakukan dengan 20 rakaat dan tiga rakaat witir.
Kebanyakan masjid dibangun oleh Muslim Turki dan Arab. Setiap hari, tersedia takjil untuk jemaah namun jarang makan berat.
" Di masjid hari-hari tertentu ada bukber (buka bersama), tapi tidak setiap hari," ucap Abe. (ism)
https://www.dream.co.id/orbit/pengalaman-santri-puasa-di-luar-negeri-warga-lokal-keheranan-180530m.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Pengalaman Santri Puasa di Jerman, Bikin Warga Lokal Keheranan"
Post a Comment