Dream - Akhir Sya'ban merupakan saat yang begitu dekat dengan Ramadan. Meski dibolehkan, jumhur ulama sepakat memakruhkan puasa di akhir Sya`ban.
Ada sejumlah alasan mengapa ulama sampai memakruhkan puasa akhir Sya'ban. Menurut Hafiz Ibnu Rajab dalam Latha'if Al Ma'arif, salah satu alasannya adalah agar kuat menjalani puasa Ramadan.
Sebab puasa akhir Sya'ban yang berlanjut dengan Ramadan bisa membuat fisik melemah. Alhasil, puasa Ramadan jadi tidak maksimal padahal dihukumi fardlu atau wajib.
Alasan ini sebenarnya lemah, namun tetap bisa dijadikan pegangan. Berbuka akhir Sya'ban dengan niat agar kuat menjalani puasa Ramadan adalah baik, terutama bagi mereka yang merasa lemah.
Meski demikian, berbuka di akhir Sya'ban tidak bisa dimaknai sebagai tahnis atau memuaskan nafsu dengan makan dan minum sebanyak-banyaknya. Di masa dulu di Arab, orang jahil menganggap akhir Sya'ban sebagai saat perpisahan dengan makanan dan minuman.
Mereka merayakannya dengan makan dan minum yang banyak. Karena begitu Ramadan tiba, mereka tidak bisa lagi makan dan minum di siang hari.
Peristiwa ini pernah terjadi di masa dulu di Jazirah Arab. Ketika Ramadan akan tiba, orang-orang menyiapkan makanan yang sangat banyak lalu memakannya.
Hal ini seperti tercantum dalam sebuah riwayat tentang budak wanita yang dijual oleh majikannya. Majikan lamanya adalah seorang yang sholeh.
Ketika berada di rumah majikan baru, budak wanita itu mendapati majikannya menyiapkan makanan sangat banyak. Dia lalu bertanya mengapa majikannya melakukan hal itu.
" Kita bersiap menghadai puasa Ramadan," jawab si majikan.
Budak itu lalu berkata, " Apakah kalian hanya puasa di bulan Ramadan saja? Sedangkan sebelumnya aku berada di suatu kaum yang seluruh masanya adalah Ramadan."
Budak itu lalu minta dikembalikan kepada majikan lamanya.
(ism)
https://www.dream.co.id/orbit/ulama-makruhkan-puasa-akhir-syaban-ini-alasannya-180511x.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Ulama Makruhkan Puasa Akhir Sya`ban, Ini Alasannya"
Post a Comment