Ada ajakan untuk puasa guna menyambut tahun baru Hijriah, harus bagaimana?
Dream - Pergantian tahun Hijriah merupakan momen istimewa bagi umat Islam. Momen awal Muharram bisa menjadi pengingat bagi kita untuk semakin giat dalam beribadah.
Terkadang, ada sebagian dari kita yang mendapat pesan anjuran untuk melaksanakan puasa menyambut tahun baru Hijriah. Ini mengingat momen istimewa lebih baik disambut dengan amalan sholeh.
Tetapi, jika ditelusuri, hadis yang disebarkan sebagai anjuran puasa merayakan tahun baru Hijriah ternyata berkedudukan dhaif atau lemah. Lantas, bagaimana hukumnya puasa ini?
Dikutip dari bincangsyariah, dasar ajakan puasa merayakan tahun baru adalah hadis tentang puasa akhir tahun. Ibnu Al Jauzi menggolongkan hadis ini sebagai palsu dalam kitabnya Al Maudhu'at.
Tetapi, Imam As Suyuti dalam Al Laali Al Mashnuah menyatakan hadis-hadis palsu menurut Ibnu Al Jauzi hanya berstatus dhaif. Khusus untuk hadis puasa akhir tahun, Imam As Suyuti berpendapat demikian.
'Barang siapa puasa di akhir hari Dzulhijjah dan hari pertama Muharram, maka sempurnalah setahun lalu dan dia memulai tahun yang akan datang dengan puasa, Allah menjadikan baginya tebusan 50 tahun'. Di dalam sanadnya (jalur periwayatan) terdapat Al Harawi, dia adalah Al Juwaibari dan Wahb. Keduanya adalah pendusta.
2 dari 3 halaman
https://www.dream.co.id/orbit/sambut-tahun-baru-hijriah-dengan-berpuasa-hukumnya-180910k.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Sambut Tahun Baru Hijriah dengan Berpuasa, Hukumnya?"
Post a Comment